INFOSEMARANGRAYA.COM - Apakah kalian suka traveling? Apabila suka mungkin ada baiknya kalian mencoba salah satu destinasi wisata yang belum lama ini ramai dikunjungi.
Nama destinasinya adalah Goa Luweng yang terletak di Dusun Prodo, Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar. Disana kalian akan disuguhkan keindahan alam yang bisa menyejukkan mata.
Goa Luweng tidak terlalu dalam hanya sekitar 50 meter namun goa ini memiliki keunikannya sendiri. Goa ini terkesan memilik dua pintu namun sejatinya hanya satu. Pintu pertama merupakan tempat masuknya air.
Baca Juga: Film Ninth Passenger, Gambaran Mimpi Buruk Wisata Mahasiswa
Sehingga jika kita melihat dari dalam goa air yang masuk akan tampak seperti air terjun kecil yang mengalir ke dalam goa.
Namun untuk menikmati keindahan air terjun dalam Goa Luweng ini hanya jika kalian beruntung. Dikarenakan air yang mengalir ke dalam goa tersebut tidak selalu ada. Dan untuk pintu kedua merupakan tempat keluarnya air. Kalian hanya bisa masuk melalui pintu yang kedua ini.
Di luar Goa Luweng ini juga kalian akan disuguhkan dengan pemandangan yang indah pula. Karena diluar goa tersebut masih ada air terjun yang berundak-undak seperti tangga dengan aliran air yang cukup deras.
Di sisinya pun terdapat dinding batu yang dialiri air dengan pelan seakan-akan dinding batu tersebut buatan manusia.
Di sana juga disediakan spot foto yang sangat menarik. Namun kalian harus turun dari air terjun tersebut sedikit. Dikarenakan spot yang disediakan terletak di bagian bawah air terjun.
Jika kalian tertarik bisa kalian coba di waktu liburan nanti. Untuk menuju ke Goa Luweng sendiri tidak terlalu sulit. Apabila kalian dari Kota Blitar, kalian bisa menuju arah Kademangan kemudian mengikuti petunjuk arah ke pantai tambakrejo.
Sesampainya di perempatan gawang belok kanan menuju monumen trisula, ikuti jalan hingga kalian menemukan banner yang menunjukkan Goa Luweng.
Sesampai ditempat parkir kalian hanya butuh berjalan 300 meteran untuk sampai ke lokasi dari Goa Luweng tersebut.
Dan untuk biaya kalian akan dituntut sekitar 5000. Tempat wisata tersebut masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat.***