Depresi Karena COVID-19? Ini Cara Mengatasinya

- 13 Februari 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi /canva.com

Dalam prosesi terapi, terdapat sepuluh sesi yang harus dilakukan.

Pertama, membina raport. Pada sesi ini tenaga kesehatan mencoba mendengarkan keluhan pasien atas hal-hal yang membuatnya merasa terbebani.

Baca Juga: Ini Mentor Youth With You Temani Lisa BLACKPINK, Ada Penyanyi Legendaris

Contohnya pasien melaporkan merasa terbebani dengan kata-kata 'semangat' atau 'kamu bisa' di saat kondisi mereka benar-benar lelah.

Kedua, aktivasi perilaku. Tenaga kesehatan menunjukan perilaku pasien yang dapat mempengaruhi kognitifnya atas masalah.

Pada sesi ketiga hingga keenam adalah meidentifikasi pikiran yang tidak membantu, menantang pikiran yang tidak berguna, menerima kehilangan, dan koping dengan ketahanan spiritual dan emosi negatif.

Baca Juga: Alasan Raffi Ahmad dan Agnes Monica Dilirik Maju Pilgub DKI

Ketujuh hingga kesembilan adalah sesi bersyukur dan meningkatkan hubungan sosial dan spiritual, lalu altruisme dan refleksi diri serta pertumbuhan spiritual.

Kesepuluh, sesi pencegahan kambuhnya depresi dengan mengembangkan tujuan dan memahami makna hidup.

"Kunci dalam CBT adalah journaling atau menulis jurnal menggunakan kertas dan pulpen untuk mengembalikan seseorang pada kesadarannya. Kami berikan pengalaman baru, ingatan baru bahwa cara menghadapi trauma akan berbeda," ungkap Era.***

Halaman:

Editor: Alfiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah