Cerpen Anak Indonesia: Wujudkan Keinginan Zoro Mengunjungi Taman Mini

2 Januari 2024, 10:10 WIB
Ilustrasi - Cerpen Anak Indonesia: Wujudkan Keinginan Zoro Mengunjungi Taman Mini /ANTARA/Syaiful Hakim/

INFO SEMARANG RAYA - Libur sekolah telah usai, pada waktu liburan tidak sedikit anak zaman sekarang menagih janji ayahnya untuk mengajaknya Zero ke Taman Mini. Sekarang masih pukul enam pagi dan Zoro telah bersiap untuk pergi waktu itu.

Anak laki-laki berusia tujuh tahun itu terlihat sangat antusias. Zoro sudah membayangkan akan bermain di wahana apa saja nanti di Taman Mini.

Taman Mini sebenarnya tak jauh dari tempat tinggal Zoro, hanya saja ayahnya sangat sibuk sehingga keinginan Zoro belum terpenuhi hingga sekarang.

Baca Juga: Cerpen Islami Dari Benci Jadi Sahabat Sejati: Sebuah Kisah Menyentuh Nabi Muhammad SAW dan Umar bin Khattab RA

Ayah bilang Zoro harus bersabar karena ayah sibuk mencari uang untuk keperluan sekolahnya. Belum lagi untuk menggaji Si Mbok yang membantu membersihkan rumah setiap hari.

Zoro pun mencoba mengerti. Ayahnya sibuk bekerja, sementara Zoro harus terus belajar.

Coba saja masih ada Mama, pasti Zoro akan pergi ke Taman Mini sekarang. Sayangnya, Mama sudah tidak ada sehingga hanya ayah yang bersedia menemaninya.

Kaki kecil Zoro sudah hangat dengan sepatu barunya. Hadiah dari lomba membaca puisi di sekolah seminggu lalu. Dengan sabar Zoro menunggu di depan pintu kamar ayah, berharap ayah segera keluar.

Hingga pukul tujuh pagi, ayah masih belum menampakkan batang hidungnya. Tadi malam ayah pulang cukup larut, apakah ayah masih tertidur? Zoro jadi cemas memikirkannya.

Zoro pun tak berniat untuk membangunkan ayahnya. Anak kecil itu cukup tahu diri apabila ayahnya merasa lelah karena bekerja. Ia pun mulai merelakan apabila gagal ke Taman Mini hari ini.

Baca Juga: Cerpen Pendidikan Islam: Kisah Kejujuran Dimulai Sebuah Desa Kecil yang Teduh, Hiduplah Seorang Pemuda

“Sepertinya gagal lagi,” gumam Zoro sambil mulai melepaskan ransel yang digendongnya sejak jam enam pagi.

Bahunya merosot, tak bersemangat seperti dua jam lalu. Zoro pun berjalan lemas kembali ke kamarnya. Hari ini ia akan bermain bola saja seperti hari-hari sebelumnya.

Sebelum Zoro memasuki kamar, tiba-tiba terdengar pintu terbuka. Zoro langsung menoleh dan tersenyum lebar saat melihat ayahnya keluar dengan pakaian yang sama dengannya.

“Kita jadi pergi, ayah?” tanya Zoro antusias.

Ayahnya mengangguk. “Maaf, Zoro. Ayah pasti bangun terlambat. Tapi, bukankah belum terlambat untuk ke Taman Mini sekarang?”

Zoro mengangguk cepat. Ia tidak sabar akan mengunjungi taman hiburan bertemakan Indonesia itu. Kata teman-temannya yang pernah ke sana, Taman Mini sangat bagus dan Zoro tidak akan menyesal jika mengunjunginya.

Setibanya di Taman Mini, Zoro tak henti-hentinya bersorak riang. Ia tak sabar memasuki Istana Anak-anak yang popular diceritakan teman-temannya itu.

Ah! Jangan lupakan Taman Burung dan Kereta Gantung yang juga menarik minat Zoro untuk mengeksplore Taman Mini.

Ayah, namanya Taman Mini, tapi tamannya besar, ya?” celetuk Zoro yang dibalas kekehan ayahnya.

“Ayo, Zoro. Kita bermain!” balas ayahnya sambil menggandeng tangan Zoro.

Ma, kamu pasti bangga melihat Zoro dari atas sana. Dia sangat manis dan pintar,” gumam ayah Zoro sambil menatap langit. Seolah-olah istrinya bisa melihat dan bersama mereka.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Vi Azhar Ihsan

Tags

Terkini

Terpopuler