Khairani Anwar, ibu korban, menerima informasi yang mencurigakan mengenai alasan mengapa putranya menjadi korban perundungan.
Diduga, korban mengalami penyiksaan oleh para pelaku karena menolak untuk menjadi anggota geng motor yang terdiri dari pelajar MAN 1 Medan dan alumni.
Selain itu, salah satu pelaku yang merupakan alumni tidak menyukai fakta bahwa korban memiliki hubungan akrab dengan siswa SMA lain yang dianggap sebagai musuh oleh pelajar MAN 1 Medan.
Padahal, menurut Khairani, anaknya bersahabat dengan siswa sekolah lain karena temannya adalah alumni dari Rumah Tahfiz Quran Anwar Saadah yang dibina oleh Khairani sendiri.
"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan Habib," ujar Khairani saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Medan
Mereka gak senang habib berteman dengan anak SMA negeri 6," sambungnya.
Khairani melanjutkan bahwa anaknya diduga pernah mendapatkan tawaran lain dari anggota geng motor tersebut.
Baca Juga: Lagu yang Menceritakan Tentang Palestina Viral di Sosial Media, Bentuk Dukungan Melalui Nada
Tawaran tersebut berupa usaha untuk memancing teman korban dari sekolah lain untuk datang.
Namun, korban menolak tawaran tersebut, yang menyebabkan dia kemudian menjadi sasaran perlakuan penganiayaan dan kekerasan dari para pelaku.