INFOSEMARANGRAYA.COM - Ternyata kini semakin banyak Gen Z yang lebih suka mencari informasi lewat mesin pencari pada Instagram dan Tiktok Ketimbang Google. Adapun pernyataan unik ini ternyata punya alasan loh! Simak artikel ini untuk mengetahuinya ya.
Sebelumnya aplikasi TikTok dan Instagram memang tengah naik daun belakangan ini, terlebih lagi TikTok. Banyak fitur menarik secara cuma-cuma yang disediakan oleh kedua aplikasi ini untuk para Gen Z.
Tak hanya itu, berbeda dengan Google yang menyajikan informasi dengan dominan tulisan untuk Gen Z, konten informasi berbasis visual dan audiovisual sekaligus dapat diberikan secara beragam oleh aplikasi bernama TikTok dan Instagram ini.
Nampaknya hal perpindahan Gen Z dalam mimilih aplikasi untuk googling informasi ini bisa menjadi ancaman kecil atau bahkan besar bagi platform Google yang selalu menduduki posisi andalan pertama sebagai mesin pencari segala informasi.
Bukan hanya sekedar pernyataan. Penelitian internal perusahaan Google mengungkap fakta unik yang dibagikan langsung oleh Prabhakar Raghavan, sebagai wakil presiden senior di Google pada acara Majalah Fortune tentang Gen Z dan pencarian informasi.
Seperti yang dilansir dari News diketahui hampir separuh anak muda menggunakan TikTok atau Instagram daripada Google Maps atau Google Search. Usia mereka yang disurvei berkisar antara 18 hingga 24 tahun, menurut TechCrunch.
Adapun sekitar 40% Gen Z lebih suka menemukan informasi seperti bagaimana merencanakan liburan, memutuskan produk perawatan kulit apa yang paling cocok, atau memilih restoran untuk makan di platform lain seperti halnya TikTok dan Instagram.
Salah satu alasan yang sdiungkap oleh Gen Z yang mengisi survey adalah mereka lebih suka mengetahui dengan mendengar informasi dari orang lain. Itulah mengapa mereka sedikit mengabaikan Google sebagai mesin pencari.
Baca Juga: Simak Perbedaan iPhone 11 Pro Max dan iPhone 12 Pro Max, Apakah Masih Worth It Dibeli Tahun 2022!
"Orang-orang ingin mendengar dari orang-orang - dan tidak ada tempat yang lebih baik untuk itu selain di TikTok," tulis seorang pengguna Twitter.
Adanya perubahan pemilihan aplikasi mesin pencari oleh Gen Z dari Google ke Instagram atau TikTok juga dikarenakan alasan sederhana.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh NBC News kepada seorang Gen Z tentang mengapa mereka tidak banyak menggunakan Google, Gen Z tersebut hanya menjawab bahwa mereka lebih menyukai platform visual.
"Membaca tentang apa yang harus dilakukan di area ini atau bagaimana produk ini bekerja adalah satu hal, tetapi melihatnya adalah hal lain," kata Anne-Christine Fignole, 21. Penduduk Florida itu mengatakan dia tidak lagi menggunakan Google untuk pencarian dikutip INFOSEMARANGRAYA.COM dari News.
Perbaikan alat pencarian TikTok seperti fitur teks prediktif yang menyarankan pencarian umum saat pengguna mengetik juga membatasi kebutuhan banyak orang terutama Gen Z untuk keluar dari platform karena telah memberikan fasiltas cukup untuk memperoleh informasi.
Adapun pembuat konten asal Las Vegas Chelsea mengatakan bahwa TikTok adalah Google saya. Kini nampaknya Gen Z benar-benar serius melakukan perubahan pencarian informasi dari mesin pencari Google menuju Instagram dan TikTok.
Sebagian besar Gen Z mungkin juga lebih menyukai atau bahkan mempelajari sebuah informasi lebih banyak lewat video dimana hal tersebut dapat disuguhkan dengan sangat baik lewat aplikasi TikTok ataupun Instagram.
Keyword yang digunakan para Gen Z juga cenderung sangat kekinian yang membuat Google terkadang menjadi kesulitan membaca dan memahami yang diinginkan para Gen Z.
Pola pikir yang baru dari Gen Z yang diketik lewat mesin pencari Google akan berbeda, itu karena banyak hal kekinian lebih cepat merebak lewat platform penyedia informasi audio visual seperti TikTok dan Instagram.
Saat ini Google juga sedang mmfokuskan pengembangan browser untuk menarik audiens yang lebih muda dan digital savvy.
Itulah informasi mengenai Gen Z saat ini yang lebih suka melakukan pencarian informasi lewat platform TikTok atau Instagram yang mungkin punya informasi yang lebih mudah ditangkap untuk dipahami juga cenderung lebih kekinian.***