Genre dan tulisan yang dia tulis kebanyakan bertema tentang perempuan muslimah. Alasan Azima menulis seperti itu karena baginya ini juga sebagai bentuk proses belajar agar dia bisa menjadi sosok perempuan muslimah yang lebih baik.
Azima menatap layar laptopnya dan berniat untuk merampungkan novelnya yang tinggal beberapa bagian lagi menuju ending.
Perempuan itu mengerti, bukankah cinta tidak harus memiliki? Cinta tidak harus memaksa satu sama lain untuk punya perasaan yang sama.
Cara Azima mencintai Kian adalah dengan merelakan lelaki itu dengan cinta yang dia pilih untuk hatinya.
Azima percaya Tuhan tidak pernah salah dalam menetapkan sesuatu. Mungkin Kian memang bukan takdir cinta untuk Azima.
Aku harap kamu selalu bahagia, Kian."***