Kemudian tak lama dari itu, Imam Syafii memulai perjalanannya untuk menimba lebih banyak ilmu di negeri lain.
Baca Juga: Viral! Balita Mengendarai Motor Di Jalan Raya, Warganet: Orang Tua Gagal Mendidik Anak
Dengan ikhlas, sang ibu berkata, "pergilah nak, biarlah kita bertemu di akhirat kelak."
Rupanya dengan kalimat itu, Imam Syafii beranggapan bahwa dirinya belum boleh pulang sebelum ilmunya cukup dan diizinkan pulang oleh sang ibu.
Bertahun-tahun berlalu, di Mekkah diadakan suatu majelis besar. Ternyata yang menjadi pengisi dari majelis itu adalah murid dari Imam Syafii.
Sang ibu kemudian berkata, "sesungguhnya, Syafii adalah anakku. Tolong sampaikan padanya, ia diperbolehkan untuk pulang."
Kabar itu langsung diterima dan diteruskan kepada Imam Syafii.
Mendengar hal ini dan tanpa menunda, sang Imam pun bersiap untuk pulang pada sang Ibunda.
Para murid dan masyarakat yang telah merasakan manisnya ilmu dari yang diajarkan Imam Syafii memberikan banyak perbekalan.