Dompet itu berisi uang tunai yang cukup besar dan beberapa dokumen penting.
Alvi : (berbicara dalam hati) Saya tahu ini bukan milik saya. Tapi, sebagai seorang Muslim, saya harus berlaku jujur.
Alvi membawa dompet tersebut ke rumahnya dan membuka dokumen-dokumen di dalamnya.
Ia menemukan alamat pemilik dompet dan berencana untuk mengembalikannya. Ketika ia tiba di rumah pemilik dompet, wanita itu sangat terkejut dan bersyukur.
Pemilik Dompet: (sambil menangis) Terima kasih, Ahmad. Saya sudah putus asa bahwa dompet ini hilang selamanya.
Alvi: (santun) Tidak apa-apa. Ini adalah kewajiban saya sebagai Muslim untuk mengembalikannya.
Ketika kabar tentang tindakan kejujuran Alvi menyebar, ia menjadi contoh bagi seluruh desa.
Orang-orang mulai menghormatinya lebih dari sebelumnya, dan ia dianggap sebagai teladan dalam menjalankan ajaran Islam.***