Apa Itu Hari Kekeringan Sedunia yang Diperingati Tiap 17 Juni? Simak Ulasannya di Sini

- 17 Juni 2022, 14:05 WIB
 Ilustrasi kekeringan - Danau di Chili berubah jadi hamparan kering akibat perubahan iklim.
Ilustrasi kekeringan - Danau di Chili berubah jadi hamparan kering akibat perubahan iklim. /Pixabay/Tama66

INFOSEMARANGRAYA.COM - Selamat Hari Kekeringan Sedunia, Sobat ISR! Tahu tidak ucapan selamat barusan bukan untuk dirayakan. Tetapi, untuk menjadi refleksi tiap tanggal 17 Juni.

Pasalnya peringatan hari kekeringan sedunia yang jatuh tiap 17 Juni merupakan peringatan untuk setiap manusia bahwa di sekitar kita sedang terjadi krisis iklim.

Peringatan Hari Kekeringan Sedunia 17 Juni juga diperingati bersama Hari Penanggulangan Degradasi Lahan.

Baca Juga: Link Nonton Film Broker Sub Indo Gratis? Klik Link Legal Berikut! Diperankan Song Kang Ho dan Kang Dong Won

Lantas apa perbedaan Hari Kekeringan Sedunia dan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan yang diperingati tiap tanggal 17 Juni?.

Sederhananya Hari Kekeringan Sedunia pada 17 Juni diperingati dalam rangka membuat kita sadar terhadap suatu kondisi dimana kekurangan air itu nyata dan terjadi di sekitar kita.

Sedangkan Hari Penanggulangan Degradasi Lahan yang juga diperingati tiap 17 Juni merupakan suatu kondisi terjadinya penurunan lahan produktif akibat banyak hal. Seperti perubahan lahan sawah produktif jadi lahan perumahan, dan lain-lain.

Baca Juga: Lagi Cari Link Download Stumble Guys 0.37 Gratis? Klik Link Legal untuk Android di Sini

Hal ini tanpa kita sadari sangat memengaruhi keseharian dan kebutuhan manusia. Sehingga menjadi salah satu pemicu terjadinya krisis iklim.

Dilansir dari website United Nations Hari Kekeringan Sedunia dan Hari Penanggulangan Degradasi tahun ini diberi tema Bangkit dari Kekeringan Bersama.

Adapun fakta yang diberikan oleh United Nations soal kekeringan menunjukkan bahwa pada tahun 2050 kondisi ini dapat memengaruhi lebih dari tiga perempat populasi dunia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini 17 Juni 2022: Gemini dan Virgo Bakalan Dapet Untung! Cancer dan Leo Kamu Harus Irit!

Sejauh ini jumlah dan durasi kekeringan juga meningkat di seluruh dunia. Kira-kira berada di angka 29 persen sejak abad 21 dimulai. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya.

United Nations menyebut bahwa hal ini perlu menjadi fokus utama mengingat pentingnya perhatian terhadap krisis iklim yang perlahan menggerogoti seluruh umat manusia.

Bahkan menurut Unicef diperkirakan pada tahun 2040 satu diantara empat anak akan tinggal di wilayah kekeringan ekstrem.

Baca Juga: Bingung Cari Serum Lokal yang Bagus? Berikut 6 Rekomendasi Serum Lokal yang Bantu Rawat Wajahmu

Masih data dari United Nations yang menyebut bahwa saat ini sudah terdapat 2,3 miliar orang mengalami kekurangan air akibat kekeringan.

Jumlah yang sangat tidak sedikit dan jumlah itu berpotensi bertambah jika masalah ini tidak segera diselesaikan.

Selain itu permasalahan degradasi lahan juga perlu diperhatikan. Apalagi ketika semakin banyak lahan produktif di sekitar kita yang berubah menjadi bangunan, dll.

Baca Juga: Bikin Steak Dari Daging Kurban? Tentu Bisa Ikut Tips Agar Daging Empuk ala ‘Dims The Meat Guy’

Akibatnya adalah emisi gas rumah kaca berpotensi meningkat dan keanekaragaman hayati berkurang.

Jikalau dikaitkan dengan kondisi Covid-19 saat ini pengaruh degradasi lahan cukup fatal. Hal itu karena akan sedikit ruang liar agar bisa menyangga zoonosis, seperti Covid-19.

Selain itu dengan degradasi lahan yang terus menerus dilakukan akan membuat kita mengalami krisis iklim yang hebat sehingga berpotensi terjadinya kiamat kecil.

Baca Juga: iPhone 14 Pro Series Didukung iOS16 dengan Always On Display? Simak Spesifikasi Terbaru iPhone 14 Juni 2022!

Lantas apa yang perlu kita lakukan dalam rangka memperingati Hari Kekeringan Sedunia dan Hari

Penanggulangan Degradasi Lahan tanggal 17 Juni?.

Paling sederhananya adalah meningkatkan kesadaran publik tentang bahayanya krisis iklim akibat degradasi lahan yang dilakukan serampangan.

Baca Juga: Ini 3 Alasan iPhone 11 Masih Worth It Dipake Tahun Ini, Simak Harga Terbarunya Juga di Sini

Kemudian menjadikan topik ini sebagai bahan pembicaraan utama ketika memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan lahan atau lingkungan hidup.

Jadi, hal konkret yang bisa dilakukan dapat berupa kampanye dan talkshow yang rutin agar persoalan ini bisa disadari banyak orang dan diatasi secara bersama.***

Editor: Alfio Santos


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x