Biografi Singkat May Ziyadah dalam Kitab Tarikh Al-Adab Al-‘Araby Karya Hanna Fakhury

10 September 2023, 09:16 WIB
Ilustrasi - Biografi Singkat May Ziyadah dalam Kitab Tarikh Al-Adab Al-‘Araby Karya Hanna Fakhury /

INFOSEMARANGRAYA.COM - May Ziyadah adalah seorang putri dari Ilyas Ziyadah yang lahir di Nazareth, Palestina. Ayahnya berasal dari Libanon dan bekerja di lembaga pemerintah.

Pada usia 14 tahun keluarganya pindah ke Libanon, kemudian May melanjutkan sekolah menegahnya di sekolah biarawati di Aintoura. May juga bersekolah di beberapa sekolah Katolik Roma di Libanon sebelum kembali ke Nazareth, Palestina pada tahun 1904 bersama keluarganya.

Kemudian pindah lagi ke Mesir bersama keluarganya dikarenakan ayahnya bekerja sebagai editor Al-Mahsuriyah.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kitab Fathul Izar, Simak Penjelasan Beserta Biografi Pengarangnya

Kecenderungannya terhadap bahasa arab sama seperti keinginananya untuk belajar bahasa melebihi batas apapun.

Adapun beberapa bahasa eropa yang telah ia pelajari dan pahami yaitu Perancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, dan Yunani modern. Akibat sering berpindah tempat tinggal May tidak asing dengan budaya luar selain budaya Timur karena kesadaran akan sejarah dan kecintaanya pada tempat asalnya.

Pada tahun 1910 May menerbitkan buku pertamanya dalam bahasa Perancis yakni (Flowers of Dream) dengan nama penanya Isis Copia. Kemudian ia mulai menerjemahkan beberapapa cerita bahasa Jerman dan Inggris ke bahasa Arab.

Pada tahun 1911 May pindah ke Mesir dan berkontribusi dalam mendirikan Koran Al-Mahrousah dan menyumbangkan beberapa artikelnya. Diketahui bahwa May mengirim artikel pertamanya ketika ia berusia 16 tahun.

Baca Juga: Buya Syafii Maarif Meninggal, Berikut Profil, Biodata, dan Biografi Lengkap, Sempat Ditolak Masuk Sekolah

Pada tahun 1912 May mendirikan salon sastra yang di buka setiap hari selasa, salonnya ini paling terkenal di dunia arab yang menampung begitu banyak pria dan wanita terkenal di dalamnya, mulai dari kalangan intelektual, sastrawan, dan politikus di seluruh dunia arab.

Di antara orang-orang penting yang menghadiri salon sastra tersebut adalah : Ismail Sabri, Shibli al-Shamil, Taha Hussein, Khalil Mutran, Antoun al-Jamil, Yaqoub Sharrouf, Imah Khair, Wali Yakan, Mustafa Shadiq al-Rafi'i, dan lainnya.

Sejak tahun 1912 dan seterusnya May menulis berbagai artikel dan makalah penelitian yang ia terbitkan di Al-Ahram, Al-Hilal, dan A-l-Muqattam. May juga berkenalan dengan tulisan-tulisan Khalil Gibran, kemudian May mengirimi pesan kepada Khalil Gibran dan mereka saling mencintai. Tetapi mereka juga tidak pernah bertemu secara langsung karena Khalil Gibran Meninggal pada tahun 1931.

Baca Juga: Profil dan Biografi Singkat DN Aidit, Ketua PKI dan Otak Dibalik G30S PKI

Tahun-tahun terberat bagi May adalah ketika kehilangan orang-orang yang dicintainya seperti ayah, ibu dan Khalil Gibran. Ayahnya meninggal pada tahun 1929, kemudian disusul ibunya yang meninggal pada tahun 1930.

May sangat sedih dan sempat mengalami depresi berat, maka May memutuskan untuk kembali ke Libanon beberapa waktu dimana ia menghabiskan waktunya di rumah sakit. Setelah sembuh May kembali ke Kairo kemudian meninggal pada oktober 1941. Semoga bermanfaat untuk anak anak kaum milineal khususnya yang tidak kuliah.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Alvi Nurullita

Tags

Terkini

Terpopuler