Novak Djokovic Dikonfirmasi Mendarat di Dubai Usai Kontroversi Deportasi dari Australia karena Isu Vaksinasi

17 Januari 2022, 14:58 WIB
Pemain tennis professional asal Serbia, Novac Djokovic baru saja mendarat di Dubai usai isu deportasinya dari Australia /ANTARA/REUTERS/Loren Elliott

INFOSEMARANGRAYA.COM – Pemain tennis professional asal Serbia, Novac Djokovic baru saja mendarat di Dubai usai isu deportasinya dari Australia.

Pria 34 tahun itu dikonfirmasi telah mendarat di Dubai pada Senin pagi.

Bintang tenis Novak Djokovic kehilangan kesempatannya untuk mempertahankan gelar Australia Terbuka setelah pengadilan Australia menguatkan perintah deportasi dari pemerintah.

Baca Juga: Evaluasi Akan Dilakukan Presiden Persija Jakarta, Pelatih Angelo Alessio Out?

Tiga hakim Pengadilan Federal pada hari Minggu berpihak pada keputusan Menteri Imigrasi Alex Hawke yang dibuat untuk membatalkan visa Serbia dengan alasan kepentingan umum.

Menteri imigrasi negara itu membatalkan visanya dengan alasan bahwa kehadiran Djokovic di Australia dapat membahayakan kesehatan dan ketertiban masyarakat Australia.

Selain itu, status Djokovic yang belum divaksinasi berpotensi akan kontraproduktif dengan upaya vaksinasi oleh orang lain di Australia.

Baca Juga: Prediksi dan Link Streaming Pertandingan PSIS Semarang vs Arema Malang BRI Liga 1 Indonesia

Ditambah lagi, Hawke mengatakan bahwa sikap Djokovic dapat menginspirasi sentimen anti-vaksin, membuat beberapa orang menghadapi pandemi tanpa vaksinasi.

Hal ini karena memang Novac Djokovic saat ini belum divaksinasi untuk COVID-19 dan bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Djokovic berpandangan anti-vaksinasi.

Tak lama setelah putusan itu, agen federal mengantar Djokovic, yang tidak divaksinasi COVID-19, ke bandara di Melbourne, tempat ia naik penerbangan Emirates menuju Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Persib Bandung vs Borneo FC, Harus Curi Poin dari Borneo, Duo Striker Ini Patut Diwaspadai

Sebelum keberangkatannya, Djokovic mengatakan dia “sangat kecewa” dengan keputusan pengadilan Australia, tetapi mengatakan dia menghormati keputusan itu.

“Saya tidak bisa tinggal di Australia dan berpartisipasi di Australia Terbuka,” Sebut Djokovic dalam sebuah pernyataan.

“Saya tidak nyaman karena fokus minggu-minggu terakhir ini ada pada saya dan saya berharap kita semua sekarang bisa fokus pada permainan dan turnamen yang saya sukai,” tambahnya.

Baca Juga: Jelang Borneo FC vs Persib Bandung, Supardi Nasir Ternyata Pernah Jadi Pahlawan di Pertandingan Tersebut!

Perjuangan 11 hari yang sensasional atas status vaksinasi COVID-19 Djokovic telah mengakhiri mimpinya untuk memenangkan rekor Grand Slam ke-21 di Australia.

Para hakim mendengarkan setengah hari hukum yang penuh semangat bolak-balik tentang dugaan risiko yang ditimbulkan oleh Djokovic.

Tim hukum berkekuatan tinggi sang pemain menggambarkan upaya Australia untuk mendeportasinya sebagai "tidak rasional" dan "tidak masuk akal", tetapi terkadang mereka menghadapi pertanyaan yang tajam.

Baca Juga: Jelang Borneo FC vs Persib Bandung, Supardi Nasir Ternyata Pernah Jadi Pahlawan di Pertandingan Tersebut!

Pengacara Djokovic, Nick Wood, bersikeras bahwa kliennya tidak mencari dukungan anti-vaksinasi dan tidak terkait dengan gerakan itu. Pemerintah “tidak tahu apa pandangan Djokovic saat ini”, kata Wood.

Maka, akan menarik bagaimana perkembangan hubungan Djokovic dengan pemerintahan Australia ini ke depannya.

Sekian informasi Novak Djokovic yang telah mendarat di Dubai sesuai dideportasi dari Australia karena isu vaksinasi.***

Editor: Maruhum Simbolon

Tags

Terkini

Terpopuler