INFOSEMARANGRAYA.COM - Greysia Polii dan Apriyani Rahayu baru saja memenangkan medali emas di nomor ganda putri bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Mengalahkan ganda putri China Chen Qingchen dan Jia Yifan di final dengan dua set langsung, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu cetak sejarah menjadi ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Di balik kesuksesan itu, ternyata ada perjuangan dari Apriyani Rahayu sejak masih kecil.
Dikutip dari video YouTube Indosportdotcom, Apriyani menceritakan soal perjuangan ayah dan ibunya.
Sang ayah bahkan sampai membuatkan raket dari kayu untuk Apriyani Rahayu dan hanya menggunakan shuttle cock yang telah sangat rusak agar bermain bersama tetangga rumahnya.
"Karena saya ngga ada raket, saya pake raket kayu. Dibuatin sama opande (ayah). Bener bener dibuat dari kayu. Di situ main lagi berdua sama anak cowok itu, cock-nya juga yang udah rusak banget, (lalu) main, main, main. Enak aja ampe sore udah keringetan," jelasnya dengan energik.
Baca Juga: Usai Sabet Medali di Olimpiade Tokyo, Foto Anthony Ginting & Apriyani Rahayu Ikuti Tes CPNS Beredar
Apriyani Rahayu juga mengaku banyak yang meragukannya menjadi atlet karena postur badannya yang pendek.
Atlet yang biasa dipanggil Ani itu juga menyebut saat kecil, dia ditawarin berjualan sayur yang ada di belakang rumah oleh ibunya agar punya uang jajan.
"Mama saya itu suka tanam-tanam kek cabe rawit, tanam-tanam sayur, itu jagung, itu luas tuh. Dipetik-petikin sama mama saya terus diiket. Terus dia bilang gini, 'Ani kan kau tidak ada uang jajan, kau pergi ini jual sayur. Ngajarinnya gitu mama saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Apriyani Rahayu juga mengaku paham akan konsekuensi perjuangannya termasuk makan nasi dengan garam.
"Jadi semuanya (perjuangan) mau saya makan nasi sama garam juga saya telan aja," jelasnya.***