Network
INFOSEMARANGRAYA.COM - Menindaklanjuti peristiwa Gunung Merapi yang telah meluncurkan awan panas guguran sebanyak tiga kali pada 6 Desember 2021, BPBD Katen menggelar rapat koordinasi bersama pemerintah daerah setempat guna mempersiapkan ancaman erupsi.
Setelah dikejutkan dengan erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu, kini Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengan dikabarkan mengalami face erupsi eflusif (pertumbuhan kubah lava, guguean, dan awan panas guguran) di hari yang sama.
Peristiwa tersebut berlanjut dengan munculnya awan panas guguran sebanyak tiga kali pada 6 Desember 2021. Hal ini telah dikabarkan oleh akun Instagram resmi Bdan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi @bpptkg pada hari yang sama.
Baca Juga: Terlihat Awan Panas Guguran di Gunung Merapi, Warga Sekitar Diharapkan Waspada
Kejadian awan panas gurun bermula pada pukul 16.09 WIB yang tercatat di seismograf dengan amplitudo 12 mm dan durasi 163 detik. Luncuran kedua terjadi pada pukul 16.44 WIB dengan amplituro 12 mm dan durasi 10 detik. Luncuran ketiga tejadi pada 17.24 dengan amplitudo 19 mm dan durasi 163 detik. Arah angin ketiganya menuju ke Timur.
Menindaklanjuti kejadian erupsi Gunung Merapi ini, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten berserta Muspika Kecamatan Kemalang, Kades Kecamatan Kemalang, serta Perwakilan Desa telah melakukan rapat Koordiasi Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Erupsi Merapi dan Bencana Hidrometeorologi pada 7 Desember kemarin, dilansir dari akun Twitter resmi BPBD Klaten (@BPBDKABKLATEN).
Namun, hingga kini BPBD Klaten belum merilis keterangan resmi terkait hasil rapat bersama tersebut.
Baca Juga: Ini Penyebab Gempa di Salatiga Menurut BMKG, Ternyata Gunung Merapi dan Merbabu!
Disamping itu, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Nanik Humaida meimbau kepada masyarakat untuk terus waspada terhadap berbagai ancaman erupsi Gunung Merapi.
