Network
Karena untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi yakni perguruan tinggi harus menggunakan ijazah SMA, Alif yang tidak mendapatkan ijazah SMA ketika di pondok berjuang keras mendapatkan ijazah SMA nya melalui ujian penyertaan.
Meskipun sempat diragukan bahkan oleh sahabat terdekatnya sendiri yakni Randai, Alif membuktikan keraguan orang-orang terhadap dirinya dengan berhasil lolos UMPTN di UNPAD. Alif berusaha berkuliah dengan sungguh sungguh untuk mencapai impiannya.
Tak disangka baru beberapa bulan ia mengenyam bangku kuliah, Alif harus dihadapkan oleh keadaan yang sangat berat yakni kehilangan ayah tercintanya untuk selama-lamanya. Akibat kejadian tersebut Alif hamper menyerah. Namun, berkat tekadnya yang kuat ia terus berjuang dengan senantiasa mengingat sebuah kalimat yakni “ man shabara zhafira” yang berarti siapa yang bersabar akan beruntung.
Baca Juga: Bagaimana Ulasan Film Pengabdi Setan 2: Communion? Apakah Worth to Watch? Cek Jawabannya di Sini!
Ia terus berjuang dan menerjang segala hambatan yang menghadangnya dalam mencapai mimpinya baik dalam hal permasalahan ekonomi maupun lain sebagainya. Berkat kegigihanya Alif berhasil melewati segala rintangan yang ada.
Beruntungnya, Alif pun dipilih sebagai mahasiswa utusan dalam program pertukaran pelajar ke Benua Amerika. Selain alif ada 6 orang mahasiswa lain yang turut ikut dalam program tersebut salah satunya yakni Rissa.
Alif memilih negara Kanada sebagai tempat pertukaran pelajarnya.
Penasaran bukan dengan cerita perjuangan Alif dalam meraih mimpinya? Anda dapat mengakses link legal ini untuk menyaksikan betapa gigihnya seorang Alif dalam cerita ini.
Selain menceritakan perjalanan Alif meraih mimpinya, film ini juga dibumbui dengan kisah cinta anak remaja. Dimana Alif ternyata telah menyimpan rasa terhadap Rissa.
