“Karena banyak teman-teman yang bisa meramaikan masalah ini tapi terikat oleh etika, kontrak kerja, ataupun rasa tidak enak hati, maka biar saya yang bersuara,” tulis Ernest Prakasa di akun Instagram @ernestprakasa.
Tak hanya itu, Ernest Prakasa juga turut menandai akun media sosial Indosiar dan turut mengecam serta menyayangkan keputusan Indosiar dalam memberikan tontonan.
Baca Juga: HP Kemasukan Air? Jangan Panik, Cukup Lakukan Ini Dijamin 100 Persen Work
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Doom at Your Service Episode 8 yang Tayang di VIU
“Wahai @indosiar, ini keterlaluan. Sangat amat keterlaluan. Pemeran Zahra itu usianya masih 15 tahun,” ucap Ernest Prakasa.
Menurutnya, untuk mencari rating TV, tidaklah etis menggunakan anak dibawah umur apalagi harus menyampingkan nurani juga moral.
"Okelah tolak ukur TV adalah rating, tapi tolak ukur manusia adalah nurani dan akal sehat. Menurut kalian ini wajar?," beber Ernest Prakasa.
Sementara itu, dilihat dari akun Twitter milik Ernest Prakasa, sutradara film imperfect ini juga meminta KPI agar tegas memberikan sanksi.
"This is not okay, @Indosiar. Ditunggu ketegasannya @KPI_Pusat, jangan kebanyakan ngurusin hal-hal gak penting, ini masalah serius," ucap Ernest Prakasa.***