INFO SEMARANG RAYA - Teman-teman, pernahkah kamu melihat video paus melompat ke luar permukaan air, lalu menjatuhkan seluruh tubuhnya kembali dengan posisi terbalik?
Yap, perilaku seperti ini dilakukan oleh sebagian besar paus dan lumba-lumba.
Bersumber dari A-Z Animals, dalam bahasa Inggris perilaku melompat ke luar permukaan air disebut breaching.
Baca Juga: Kabar Baru Hari Ini! Paus Besar Terdampar di New York Amerika Serikat
Pada saat melakukan breaching, hewan air akan melompat dari air dengan setidaknya 40% tubuh berada di luar air.
Uniknya, semakin besar ukuran hewan laut yang melakukan lompatan, maka semakin kuat mereka melompat.
Perilaku unik ini sebenarnya memiliki tujuan yang menarik, lo.
Mengapa Harus Melompat?
Paus memiliki beberapa alasan khusus kenapa mereka melakukan lompatan
Pertama, melakukan lompatan adalah cara paus untuk berkomunikasi kepada paus lain dalam kelompoknya.
Baca Juga: Heboh Gajah Mina Ternyata Bangkai Paus Balin di Laut Natuna
Adanya percikan dan suara dahsyat yang dihasilkan dapat menyebar dalam jarak yang sangat jauh di bawah air, sehingga paus lain dapat mendengarnya.
Kedua, lompatan dapat berarti penetapan wilayah kekuasaan.
Di lautan yang luas, wilayah sangat penting bagi paus untuk membangun kekuasaan dan mengamankan tempat berisi sumber daya makanan.
Suatu kawasan laut yang sudah digunakan paus untuk melompat umumnya tidak digunakan paus lain untuk mencari makanan.
Ketiga, lompatan dapat menghilangkan parasit pada tubuh paus.
Ketika melompat, air yang memercik dapat membantu menghilangkan parasit yang menempel pada kulit atau mulut paus.
Jadi, lompatan juga bisa membantu paus untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tubuhnya.
Keempat, perilaku melompat kadang juga digunakan paus untuk membantu menyelesaikan perburuannya dengan sukses.
Kekuatan dan suara lompatan dapat membingungkan mangsanya, sehingga proses predasi berjalan lebih mudah.
Alasan kelima yaitu sebagian besar mamalia laut seperti lumba-lumba dan paus melompat dari air hanya untuk bersenang-senang.
Melompat bisa menjadi cara mereka untuk bermain dan perilaku yang normal dilakukan sehari-hari. ***