Network
Berdasarkan pemaparan dari Ende, Petani Kabupaten Majalengka, tepatnya berasal dari Jatitujuh. Ia berpendapat bahwa harga gabah bisa naik karena para petani di Kabupaten Majalengka membiarkan sawahnya untuk tidak ditanami padi karena kurangnya pasokan air.
Ia juga menambahkan bahwa, air tersebut ditujukan untuk sistem pengairan bawang merah.
"Saat ini sudah mulai jaik, namun tiga hari yang lalu baru jual 2 kuintal harganya sudah naik jadi Rp 47.000 per kuintal, semoga kedepannya bisa naik lagi" ucap Ende petani yang berasal Jatitujuh.
Baca Juga: Perbandingan iPhone 12 Pro vs iPhone 14 Pro? Saatnya Upgrade iPhone dengan Fitur yang Lebih Unggul!
Para petani di Kabupaten Majalengka pun bersyukur dan merasa senang, karena di tahun ini, terdapat musim panen dan harga gabah di Kabupaten Majalengka melonjak naik.
Pada tahun lalu, petani di Kabupaten Majalengka mengatakan bahwa harga gabah di Kabupaten Majalengka cukup murah, sehingga para petani di Kabupaten Majalengka enggan untuk menjual gabah ke tengkulak.
"Saat ini lebih mudah jual gabah karena harganya naik juga, semoga kedepannya bisa mencapai Rp 600.000 seperti tahun sebelumnya" ucap Aep.
Baca Juga: Perbandingan iPhone 12 Pro vs iPhone 14 Pro? Saatnya Upgrade iPhone dengan Fitur yang Lebih Unggul!
Harga gabah di setiap kelurahan di Kabupaten Majalengka, ternyata berbeda. Harga gabah di Kelurahan Simoereum, Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka mencapai harga Rp 500.000.
Padahal sebelumnya harga gabah di Kelurahan Simoereum, Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka hanya Rp 470.000 / kwintal.
